Wednesday, February 23, 2011

Hak itu bukan milik kita

Jauh dia merenungi
pada seluas tanah yang terbentang
saujana mata memandangi
kehijauan hutan kecil di ruangan mata
melayan sejenaknya lamunan
yang tak pernah terpadam
pasang surutnya perasaan
mengundangi kelemahan pada diri
tanah ini tanah pusaka keluarga
jagailah ia seumpama nyawa
bajailah ia dengan benih-benih paling mahal
di muka bumi ini dan siramilah ia
seperti mana kau menjaga hartamu
angin menampar ke wajahku
seluas kebun telah terkubur
bersama tuan milik tanah tersohor
harapan pun musnah tersungkur
bersama niat tak pernah luntur
cita-cita tetap juga jujur
di tangan tergenggam sebatang cangkul

kuhayun-hayun lalu
ke tanah keras kugembur
namun semangat telah rapuh
bersama talak tak tertebus
kerana geran tergadai dipajakkan 
selera kumulai tumpul
melihat tanah terbiar
hutan kecil mulai meliar
ke serata ceruk tumbuh melata
udara segar segera kusedut
lalu menghela nafas panjang
tiada lagi yang tinggal
cuma sebidang tanah kontang
itu pun hak milik kerajaan
yang tertera di papan tanda
di pintu pagar depan sana

No comments:

Post a Comment